Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF)
Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF)
Nama : Fikri Hidayat
Kelas Praktikum : Senin16AGTRanCob
No Komputer : 01
A. Defenisi Umum
Ketepatan pemilihan sebuah metode analisa data bisa memberikan pengaruh yang cukup besar pada hasil penghitungan data yang bersangkutan. Inilah alasan mengapa terdapat banyak jenis metode dengan berbagai ketentuan dan model untuk bisa dipilih sesuai kebutuhan data yang ada.
Salah satu metode yang bisa dipilih untuk menganalisa sebuah ada adalah metode RAKF. Metode ini merupakan singkatan dari metode rancangan acak kelompok faktorial. Metode rancangan acak kelompok faktorial merupakan metode yang sering digunakan pada percobaan dengan data yang tidak seragam. Metode rancangan acak kelompok faktorial sering digunakan pada berbagai bidang penelitian seperti penelitian yang berhubungan dengan sistem budidaya hewan atau tumbuhan. Metode yang satu ini seringkali dibandingkan dengan metode RALF karena namanya yang serupa. Perbedaan dari kedua metode ini terletak pada jenis data yang diolah.
B. Kelebihan dan Kekurangan
Dibandingkan dengan metode RALF, metode RAK faktorial ini dinilai memiliki beberapa keunggulan diantaranya :
1. Lebih efisien dalam penggunaan data dari sumber yang ada.
2. Pengaruh utama dan interaksi data bisa dipelajari dengan lebih lengkap sehingga informasi dari hasil percobaan tampil dengan lebih komprehensif.
3. Kombinasi berbagai faktor dalam percobaan bisa diketahui dengan lebih luas sehingga hasil percobaan bisa digunakan secara fleksibel untuk data yang lebih banyak.
Adapun kekurangan dari Rancangan Acak Kelompok Faktorial yaitu bila perlakuannya banyak maka luas kelompok percobaannya juga bertambah besar, sehingga ragam dalam kelompok menjadi besar, ragam galat menjadi besar dan uji F menjadi kurang peka (sugiarto, 1994). Jika tujuan pengelompokan tidak terpenuhi, presisi dan efisiensi penggunaan rancangan acak kelompok factorial lebih rendah dari rancangan acak lengkap faktorial karena berkurangnya derajat bebas untuk galat percobaan.
Rancangan acak kelompok faktorial juga memiliki kelemahan yaitu bila perlakuannya banyak maka luas kelompok percobaannya juga bertambah besar, sehingga ragam dalam kelompok menjadi besar, ragam galat menjadi besar dan uji F menjadi kurang peka (sugiarto, 1994). Jika tujuan pengelompokan tidak terpenuhi, presisi dan efisiensi penggunaan rancangan acak kelompok factorial lebih rendah dari rancangan acak lengkap faktorial karena berkurangnya derajat bebas untuk galat percobaan.
C. Model Linear
Hijk = π + Ki + Pj + Pk + (Pj x Pk) + eijk
Keterangan :
Hijk : Hasil akibat perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k pada kelompok ke-i
Π : Nilai tengah umum
Ki : Pengaruh kelompok ke-i
Pj : Pengaruh faktor perlakuan ke-j
Pk : Pengaruh faktor perlakuan ke-k
Pj x Pk : Interaksi perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k
Eijk : Eror akibat perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k pada kelompok ke-i
I : 1, 2, …., k (k = kelompok)
j : 1, 2, …., p ke-1 (p = perlakuan ke-1)
k : 1, 2,…... p ke-2 (p = perlakuan ke-2)
Data RAKF
Output Analisis Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF)
Video Youtube:
Komentar
Posting Komentar