Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF)

 Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF)



Nama                     : Fikri Hidayat
Kelas Praktikum    : Senin16AGTRanCob
No Komputer         : 01

A. Defenisi Umum

            Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) merupakan rancangan paling sederhana dari beberapa macam perancanngan yang baku yang melihat hubungan antar perlakuan yang diteliti.  Rancangan ini dipergunakan jika ingin mempelajari perngaruh beberapa perlakuan (t) dengan sejumlah ulangan (r) untuk menjadi satuan-satuan percobaan (rt). RAL dilakukan dengan mengalokasikan pengacakan t kepada rt satuan percobaan. Unit-unit percobaan dalam RAL dapat berupa sampel ternak (ekor), cawan/tabung, area lahan dan lain-lain yang merupakan satuan unit-unit yang diberi batasan sehingga tidak mempengaruhi satu-sama dan dengan kondisi lingkungan yang relatif dapat dikendalikan.  Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi pengaruh dua perlakuan yang berdekatan terhadap unit percobaan. Karena kondisi sampel dan lingkungan yang homogen, maka setiap perlakuan dan ulangan mempunyai peluang yang sama besar untuk menempati semua plot-plot percobaan sehingga pengacakan dilakukan secara lengkap.

            Akurasi penggunaan RAL akan tercapai apabila: 1) bahan percobaan homogen atau relatif homogen; 2) kondisi lingkungan sama dan dapat dikendalikan; dan 3) jumlah perlakuan dibatasi. RAL lebih sering digunakan dalam percobaan di Laboratorium karena kondisi lingkungan dapat dikendalikan. Seperti yang kita pahami bahwasanya rancangan faktorial dan non faktorial hanya berbeda pada jumlah perlakuan yang diberikan. Pada rancangan non faktorial perlakuaannya dalah tunggal (tanpa melihat adanya interaksi antar perlakuan), dan pada rancangan faktorial terdapat lebih dari 1 faktor yang diamati dalam pengukuran sehingga pada rancangan faktorial dilihat hubungan atau interaksi antar perlakuan yang diteliti.

B. Kelebihan dan Kekurangan

            Adapun kelebihan dari RAL adalah sebagai berikut :

1. Rancangan percobaannya lebih mudah.
2. Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas galatnya juga kecil.
3. Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana.
4. Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat dilakukan pada ulangan yang tidak sama).
5. Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
6. Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani.
7. Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan percobaan.

            Kekurangan dari RAL adalah:

1. Terkadang tidak efisien.
2. Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaan benar-benar homogen.
3. Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan percobaan tidak benar-benar homogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit.

C. Model Linear

            Dalam RALF, data percobaan didistribusikan melalui model persamaan sebagai berikut :

Hijk = π + Pj + Pk + (Pj x Pk) + eijk

Keterangan :
Hijk       : Hasil akibat perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k pada ulangan ke-i
π            : Nilai tengah umum
Pj          : Pengaruh faktor perlakuan ke-j
Pk         : Pengaruh faktor perlakuan ke-k
Pj x Pk  : Interaksi perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k
Eijk       : Eror akibat perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k pada ulangan ke-i
I            : 1, 2, …., u (u = ulangan)
J            : 1, 2, …., p ke-1 (p = perlakuan ke-1)
K           : 1, 2,…... p ke-2 (p = perlakuan ke-2)



Data RALF

D. Cara Menganalisis DATA RALF menggunakan SPSS

1. Seluruh data RALF yang akan dianalisis diinput kedalam SPSS beserta valuenya.

2. Untuk menganalisis data, Tekan menu analyze di header bar atas, selanjutnya pilih menu general linear model dan terakhir pilih menu univariate.

3. Lalu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah.


Selanjutnya,  hasil penelitian  dimasukkan ke dependent variable, dengan menekan panah biru di samping dependent variable, lalu perlakuan penelitian (P dan K) dimasukkan ke fixed factor.
NB: karena menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, ulangan tidak dimasukkan.

4. Setelah itu, perlu dilakukan pengaturan pada 3 menu dibawah.

5. Untuk Model, Tekan menu custom dan ganti tipe interaction menjadi main effect


selanjutnya , pindahkan "Perlakuan_P" dan "Perlakuan_K" dari sebelah kiri ke sebelah kanan dengan menekan tanda panah biru

Lalu, tipe main effect diganti kembali menjadi Interaction dan blok "perlakuan_P" serta "Perlakuan_K" dan pindahkan dari kolom kiri ke kelom kanan hingga tampilannya seperti dibawah ini, dan terakhir tekan continue.



6. Untuk menu Post Hoc, Langkah pertama adalah memindahkan "perlakuan_P" serta "perlakuan_K" dari kolom kiri ke kolom kanan, selanjutnya pada kolom-kolom di bagian bawah, centang pada kolom LSD, Tukey dan Duncan, setelah itu Continue.

7. Untuk menu Options, Pindahkan "Overall" dari kolom kiri ke kolom kanan dan centang kolom Homogeneity tests dan Descriptive statistics lalu Continue.

8. Setelah tiga menu tersebut diatur, tekan OK dan output analisis data tersebut akan keluar

Output Analisis Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RALF)


Video Youtube


Daftar Pustaka /Referensi

1. Program Studi Agroteknologi
2. Fakultas Pertanian
3. USK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok (RAK)